Boyolali – Mediabahri.com — Polres Boyolali memberikan penegasan keras: kesiapsiagaan bukan seremonial, tetapi kewajiban mutlak. Hal itu ditegaskan dalam apel peluncuran Petugas Siaga Bhayangkara yang dipimpin Kapolres Boyolali AKBP Rosyid Hartanto di halaman Mapolres Boyolali, Senin (1/12/2025).
Apel berlangsung dengan atmosfer penuh tekanan dan totalitas. AKBP Rosyid secara langsung memeriksa satu per satu perlengkapan Search and Rescue (SAR), memastikan tidak ada alat yang aus, tidak lengkap, apalagi tidak siap digunakan.
“Tidak ada celah untuk kelalaian. Setiap personel harus siap digerakkan kapan pun keadaan memaksa. Peralatan yang tidak terawat adalah ancaman bagi nyawa masyarakat. Kami tidak akan mentolerir itu,” tegas AKBP Rosyid dengan penekanan kuat.
Penegasan ini lahir dari kondisi nyata: Boyolali adalah daerah dengan kerawanan bencana yang tinggi. Banjir, longsor, hingga situasi darurat lain bisa muncul sewaktu-waktu. Karena itu, Kapolres menekankan bahwa seluruh personel wajib berada dalam status siap operasi tanpa pengecualian.
Polres Boyolali juga menyiapkan komposisi petugas siaga yang tidak hanya dilatih untuk kecepatan, tetapi juga untuk akurasi dalam penanganan keadaan darurat. Kesiapan perahu karet, alat ekstrikasi, pelampung, dan perangkat keselamatan lainnya ikut menjadi sorotan utama.
AKBP Rosyid menegaskan bahwa peluncuran Petugas Siaga Bhayangkara bukan sekadar agenda formal, tetapi peringatan keras kepada jajaran agar tidak bermain-main dalam tugas kemanusiaan.
“Masyarakat Boyolali menuntut respon cepat dan tepat. Jika kita lengah, masyarakat yang menanggung akibatnya. Itu tidak boleh terjadi,” ujarnya.
Dengan langkah ini, Polres Boyolali menegaskan posisi mereka: penanganan bencana adalah prioritas absolut, dan tidak ada kompromi bagi personel yang tidak siap.
Reporter: Armila GWI
Editor: Zulkarnain Idrus
