Jakarta, 18 September 2025 – BahriNews.id |

Langkah strategis kembali ditunjukkan Kementerian Pertahanan. Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin menegaskan bahwa menjaga persatuan bangsa bukan sekadar tugas militer, melainkan menjadi kewajiban moral seluruh elemen masyarakat. Penegasan itu disampaikan usai menerima kunjungan kehormatan Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo, Selasa (16/9/2025).

Pertemuan dua tokoh ini jelas bukan sekadar basa-basi. Menhan Sjafrie dengan lugas menyampaikan bahwa ancaman ideologi pemecah belah bangsa nyata dan terus mengintai. Karena itu, sinergi dengan tokoh agama mutlak dibutuhkan.

> “Tokoh agama memiliki pengaruh besar di tengah umat. Nilai kebersamaan dan persaudaraan yang diajarkan agama harus menjadi benteng moral dalam mempertahankan NKRI,” tegas Sjafrie.

Kardinal Suharyo pun tidak tinggal diam. Ia menegaskan bahwa gereja bersama umat siap berdiri di garis depan untuk memperkuat toleransi dan kebangsaan.

> “Gereja siap bersinergi. Kita harus menjaga Indonesia tetap utuh, damai, dan majemuk,” tandas Kardinal.

Pertemuan ini menandai sinyal kuat: Kementerian Pertahanan dan tokoh agama satu suara – persatuan bangsa adalah harga mati. Tanpa itu, stabilitas nasional akan mudah goyah.

BahriNews.id mencatat, langkah ini harus dipandang serius. Pemerintah dan pemuka agama tidak boleh hanya berhenti di ruang dialog. Yang dibutuhkan adalah aksi nyata dan konsistensi dalam membentengi rakyat dari ancaman ideologi perpecahan.

Redaksi: BahriNews.id