
Ketua Tim LAKI Aceh Timur, Mustafa, bersama jajaran timnya hadir dalam pertemuan antara para korban dan Satgasus Badan Advokasi Indonesia, yang digelar untuk menindaklanjuti laporan serta mengumpulkan bukti-bukti kuat terkait dugaan kasus tersebut.

"Kasus dugaan penipuan yang dilakukan oleh oknum bendahara Prabu Satu ini semakin terang benderang. Kami sudah mendengarkan langsung kesaksian sekitar 20 korban yang sebelumnya bergabung dengan organisasi itu,” ungkap Mustafa kepada Mediabahri.com, Sabtu (4/10/2025).
Menurut Mustafa, modus yang digunakan terbilang halus dan meyakinkan. Para korban dijanjikan posisi kerja di sejumlah sektor, mulai dari program bantuan beras raskin, dapur MBG gizi, hingga penjualan pupuk — yang disebut-sebut terhubung dengan kegiatan pemerintah daerah maupun pusat.

Dalam sesi pertemuan, beberapa korban juga menuturkan bahwa mereka sempat diminta menyerahkan sejumlah uang administrasi atau data pribadi sebagai syarat penerimaan kerja. Namun hingga kini, tak satu pun janji itu terealisasi.

"Kami tidak akan tinggal diam. Kasus ini harus diusut sampai ke akar-akarnya,” tegas Mustafa.
Kasus ini menjadi perhatian publik di Aceh Timur, mengingat dugaan penipuan tersebut mencoreng nama lembaga dan berpotensi menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap program-program resmi pemerintah.
Reporter: Syaiful
Editor: Zoel Idrus
Mediabahri.com – Tajam, Faktual, dan Terpercaya
