Jakarta, Mediabahri.com | Gempa tektonik bermagnitudo M6,0 mengguncang wilayah Afghanistan pada Senin, 1 September 2025 pukul 02:17:34 WIB. Hasil analisis BMKG menyebutkan episenter gempa terletak pada koordinat 34,519° LU; 70,734° BT, atau sekitar 27 km timur laut Kota Jalalabad, Provinsi Nangarhar, dengan kedalaman dangkal sekitar 8 km.

Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono, S.Si., M.Si., menjelaskan bahwa berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa ini termasuk kategori shallow crustal earthquake atau gempa dangkal yang dipicu oleh aktivitas sesar aktif akibat tumbukan Lempeng India dengan Lempeng Eurasia. Mekanismenya adalah sesar naik (thrust fault), yang kerap menghasilkan guncangan kuat.

“Wilayah perbatasan Afghanistan–Pakistan memang rawan gempa besar karena berada di zona tumbukan lempeng. Di kawasan ini terdapat Chaman Fault, sesar aktif sepanjang lebih dari 850 km. Lempeng India terus bergerak ke utara dengan kecepatan sekitar 10 mm/tahun, menimbulkan tekanan besar dan sesar kompresional yang kuat,” terang Daryono dalam keterangan resmi, Rabu (3/9/2025).

Karena pusat gempa berada di kedalaman dangkal, guncangan yang dihasilkan bersifat merusak. Getaran dilaporkan terasa luas hingga ke Islamabad dan Lahore (Pakistan). Sejumlah media internasional menyebutkan gempa telah menimbulkan kerusakan parah dan korban jiwa mencapai lebih dari 1.000 orang meninggal dunia.

Hingga Rabu sore, 3 September 2025 pukul 17.40 WIB, tercatat terjadi tiga kali gempa susulan dengan magnitudo M5,2, M4,2, dan M4,0.

Meski begitu, BMKG memastikan gempa Afghanistan tidak berdampak langsung pada wilayah Indonesia. Masyarakat Tanah Air diimbau tetap tenang, namun terus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gempa di wilayah masing-masing mengingat Indonesia juga berada di kawasan rawan gempa.

Redaksi: mediabahri.com