
Kabupaten Tangerang | Mediabahri.com –
Aroma busuk dugaan praktik korupsi di tubuh Dinas Perumahan, Permukiman, dan Pemakaman (Perkim) Kabupaten Tangerang makin tercium tajam. Sejumlah rekanan proyek berani bersuara, mengaku dipalak dengan kewajiban setor uang agar bisa mengerjakan paket pekerjaan.
“Kalau tidak setor, proyek lewat begitu saja. Yang setor, pasti lancar. Padahal kami bayar pajak dengan tertib. Sistem begini jelas mematikan usaha kecil,” ujar seorang pengusaha yang enggan disebut namanya, Kamis (4/9/2025).
Tak hanya itu, sumber internal menyebut oknum dinas juga rutin membagikan amplop kepada sebagian wartawan dan LSM, demi meredam pemberitaan negatif. Nama U_S dan E_G berulang kali disebut sebagai aktor penting yang mengatur aliran dana tersebut.
Lebih mencengangkan, data yang dihimpun memperlihatkan sepanjang tahun ini terdapat sekitar 160 paket pekerjaan yang diduga “sudah diatur” dan diarahkan ke pihak tertentu. Perusahaan yang sama kerap mendapat proyek-proyek besar dengan dalih sebagai “rekanan tetap”. Dalih ini jelas bertentangan dengan prinsip persaingan sehat dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah.
“Begitu ada paket proyek, amplop putih langsung beredar. Ada kode-kode tertentu yang hanya mereka pahami,” ungkap seorang aktivis LSM.
Situasi makin memanas ketika Ketua DPD Gabungan Wartawan Indonesia (GWI) Provinsi Banten, Syamsul Bahri, bersama timnya mendatangi Kantor Dinas Perkim pada Jumat (28/8/2025). Namun tak seorang pun pejabat berani muncul memberi klarifikasi.
Pejabat yang disebut-sebut mengetahui persoalan ini antara lain Kabid Perencanaan Perkim UP, Kabid Pemakaman dan Pertanahan AR, staf Perkim US, staf Perencanaan Pemakaman ML, serta dibantu oknum sekuriti Perkim EG.
“Kalau mereka terus menghindar, kami akan laporkan temuan ini ke Kejaksaan dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Bahkan, kami siap turun aksi besar-besaran,” tegas Syamsul Bahri.
Ia menepis tudingan kedatangannya untuk mencari amplop. “Saya bukan datang untuk amplop. Saya datang untuk audiensi resmi. Pejabat harus berani bicara, bukan sembunyi,” pungkasnya.
Redaksi: Mediabahri.com