Pakar Hukum Internasional Prof. Dr. Sutan Nasomal Desak Presiden Larang Menteri Terbitkan Izin Tambang: “Pertambangan Matikan Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan – Libas Aparat Terlibat!”

Zulkarnaen_idrus
0


BANDA ACEH | Mediabahri.com – Pakar Hukum Internasional sekaligus ekonom nasional, Prof. Dr. KH. Sutan Nasomal, melontarkan pernyataan keras dan tegas terhadap maraknya aktivitas pertambangan yang dinilai merusak ekosistem dan mengancam sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, dan kelautan di berbagai daerah di Indonesia.


Dalam konferensi pers bersama sejumlah pimpinan redaksi media cetak dan online dalam serta luar negeri, di Markas Pusat Partai Oposisi Merdeka, Kalisari, Cijantung, Jakarta (29/7/2025), Prof. Sutan mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk segera memerintahkan para menteri terkait agar menghentikan penerbitan izin usaha pertambangan.


“Saya minta dengan tegas, Bapak Presiden Prabowo hentikan izin-izin tambang baru! Ini bukan soal investasi, ini soal kehancuran ekosistem dan nasib jutaan petani, nelayan, serta masyarakat adat! Kalau ada aparat ikut bermain, libas!” tegasnya lantang.


Prof. Sutan secara khusus memberikan dukungan penuh kepada masyarakat Pantan Cuaca, Kabupaten Gayo Lues, Aceh, yang menolak eksplorasi tambang oleh PT. Gayo Mineral Resources di kawasan hutan lindung yang masih berstatus hutan primer.



Tambang Ancam Kopi Gayo, Petani Menjerit

Melalui komunikasi daringnya dengan salah satu penggerak petani di Gayo Lues, Prof. Sutan mengungkapkan kekhawatiran besar petani kopi terhadap ancaman kerusakan lingkungan, pencemaran air, tanah, dan hilangnya daya dukung alam untuk budidaya kopi.


“Buyer Eropa dan Amerika tidak akan beli kopi yang terkontaminasi bahan kimia tambang. Nama besar Kopi Gayo bisa rusak di pasar global!” ujar penggerak petani yang identitasnya enggan dipublikasikan.


Lebih lanjut dijelaskan, kehadiran perusahaan tambang di wilayah Pantan Cuaca dikhawatirkan merusak sumber air, memicu erosi, deforestasi, hingga penurunan kualitas cita rasa kopi Gayo, yang dikenal karena keunikan tanah dan iklimnya.



Kopi Gayo di Ambang Kehancuran

Kopi Gayo dari Kabupaten Gayo Lues saat ini menjadi bagian tak terpisahkan dari sertifikasi Indikasi Geografis Internasional (ID G 000 000 005) bersama Aceh Tengah dan Bener Meriah. Bila kualitas atau citra Kopi Gayo tercoreng karena kontaminasi tambang, dampaknya bisa sangat luas: menurunnya ekspor kopi Indonesia yang 80% didominasi kopi Gayo.


“Kami kecewa! Masyarakat ingin kelola hutan lewat skema perhutanan sosial ditolak, tapi korporasi malah dapat izin ribuan hektar di hutan lindung. Dimana keadilan itu?” tegas petani Pantan Cuaca.



Aparat Terlibat? Harus Dihabisi!

Prof. Sutan yang juga menjabat sebagai Presiden Partai Oposisi Merdeka dan Jenderal Ormas Komite Mantan Preman Indonesia Istighfar, mengecam keras aparat dan oknum birokrat yang ikut bermain dalam bisnis tambang kotor ini.


“Saya akan terus bersuara sebagai Pakar Hukum Internasional dan Ekonom. Siapa pun yang terlibat dalam penghancuran lingkungan dan masa depan petani — harus ditindak tegas, tak peduli pangkatnya!” tegasnya penuh semangat.



Tegas dan Tanpa Kompromi

Prof. Dr. KH. Sutan Nasomal, yang juga dikenal sebagai Pendiri dan Pengasuh Ponpes Ass Sama Plus Jakarta, menutup pernyataannya dengan pesan untuk seluruh elemen bangsa:


“Pertambangan tanpa kendali ini bukan pembangunan, tapi penghancuran bangsa! Saya serukan: cukup sudah! Hentikan semua proyek tambang yang merusak tanah, air, dan masa depan rakyat Indonesia!” (SB)


(Redaksi | Mediabahri.com)
Kontak Narasumber: 0811-8419-260

Tags

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)

#buttons=(Lanjutkan, Go it!) #days=(20)

Terima Kasi sudah berkunjung ke Media Bahri, Info Lewat WhatSapp Hubungi Sekarang
Ok, Go it!