BOGOR | mediabahri.com – Di tengah era instan dan serba cepat yang melanda generasi muda, muncul sosok yang memberi warna berbeda dan membuktikan bahwa semangat belajar tidak mengenal batas usia. Dialah Pak Khadafi, pria berusia 49 tahun asal Batu Bara, yang kini menjadi mahasiswa aktif di salah satu institusi pendidikan di Bogor. Kamis (10/07/2025), kisah hidupnya menjadi sumber inspirasi sekaligus teladan nyata bagi generasi Z.
Tiap pagi, sebelum jadwal belajar dimulai, Pak Khadafi sudah tiba lebih dulu di kampus. Bukan hanya sekadar hadir, ia juga memanfaatkan waktunya untuk menjaga kebugaran fisik dengan berolahraga. Tenis adalah pilihan utamanya — bukan sekadar hobi, tapi gaya hidup sehat yang ia jalani konsisten. Ia kerap bermain bersama mahasiswa dan dosen di lapangan kampus.
“Pikiran yang sehat lahir dari tubuh yang sehat. Kita tidak bisa belajar dengan maksimal jika tubuh lemah. Makanya, saya rutin olahraga,” ujar Pak Khadafi sembari tersenyum usai bermain tenis.
Penampilannya rapi, penuh percaya diri, duduk di baris tengah kelas D-CX. Meski sebagian besar rekan sekelasnya berusia 23–38 tahun, Pak Khadafi tak sekalipun merasa minder. Ia justru menjadikan perbedaan usia itu sebagai motivasi untuk terus berkembang.
“Saya tidak mengejar ranking, saya hanya ingin membuktikan bahwa pendidikan bisa ditempuh siapa saja. Saya ingin mengaplikasikan semangat Tukdaljargen dalam hidup saya — tugas, dalami, jalani, dan bangun jaringan,” ucapnya penuh makna.
Salah satu dosen menyebut Pak Khadafi sebagai mahasiswa teladan yang rajin, tertib, dan konsisten. Ia selalu menyelesaikan tugas tepat waktu, memiliki etika yang baik dalam belajar, dan dikenal sebagai mahasiswa dengan nilai tertinggi dalam aspek kerapihan.
Sementara itu, Tomfris — salah satu mahasiswa sekelas — mengakui bahwa kehadiran Pak Khadafi membawa dampak positif di lingkungan belajar mereka.
“Beliau bukan hanya belajar untuk dirinya, tapi memberi semangat untuk kami semua. Di usia hampir 50 tahun, beliau aktif di kelas, aktif olahraga, bahkan ikut turnamen tenis. Itu sangat menginspirasi,” ujar Tomfris.
Pak Khadafi juga menegaskan bahwa motivasinya bukan semata mengejar gelar, melainkan menanamkan nilai hidup yang bermanfaat.
“Saya ingin membuktikan bahwa selama ada kemauan, tidak ada yang mustahil. Bukan soal siapa kita, tapi bagaimana kita menggunakan waktu untuk bertumbuh dan memberi contoh baik,” tutupnya. (MZ. Tj)
Pak Khadafi adalah simbol nyata bahwa pendidikan, semangat, dan nilai-nilai hidup tidak pernah kadaluarsa — justru semakin relevan untuk diteladani.
(Tim Redaksi | mediabahri.com)