Mediabahri.com | Langkat, 10 Mei 2025 — Penunjukan OK Nur sebagai Wakil Ketua Koperasi Merah Putih Secanggang menuai gelombang protes dari sejumlah warga Desa Secanggang, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat. Warga menilai keputusan tersebut sarat kepentingan dan mendesak panitia serta Badan Pengawas Koperasi untuk segera melakukan evaluasi.
Protes muncul menyusul dugaan bahwa OK Nur merupakan "titipan" dari kelompok tertentu serta memiliki rekam jejak yang dianggap bermasalah. Nama OK Nur sebelumnya sempat mencuat dalam Pemilukada 2004, saat ia menjabat sebagai anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). Beberapa tokoh masyarakat mengaitkan dirinya dengan dugaan praktik jual beli suara pada masa itu.
Penunjukan OK Nur terjadi dalam Musyawarah Desa Khusus (Musdessus) yang digelar pada Kamis, 8 Mei 2025. Sejumlah warga menilai keputusan tersebut dapat mencoreng integritas dan nama baik Koperasi Merah Putih sebagai lembaga ekonomi milik masyarakat.
“Jika OK Nur tetap dipertahankan, kami khawatir akan muncul persoalan besar yang mencoreng nama baik koperasi,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya, Sabtu (10/5).
Lebih jauh, seorang sumber menyebut bahwa pada masa Pilkada 2004, OK Nur sempat diminta untuk melarikan diri ke Malaysia oleh almarhum H. Nailul Amali, anggota DPRD Langkat saat itu, guna menghindari tekanan akibat dugaan transaksional politik.
Menanggapi polemik tersebut, Kepala Desa Secanggang, T. Syaiful Anhar, menyatakan bahwa Musdessus telah dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Namun, ia menyerahkan sepenuhnya penilaian terhadap latar belakang OK Nur kepada panitia dan pengawas koperasi.
“Saya tidak tahu siapa yang mengusulkan OK Nur. Yang jelas, semuanya dicatat oleh notulen dan prosesnya sesuai aturan,” ujar Syaiful.
Hingga berita ini diturunkan, OK Nur belum memberikan tanggapan atas permintaan konfirmasi yang dikirimkan melalui pesan WhatsApp, termasuk soal dugaan keterlibatannya dalam praktik jual beli suara pada Pilkada 2004.
Desakan warga agar Koperasi Merah Putih tetap bersih dari sosok kontroversial terus menguat. Masyarakat berharap, koperasi sebagai lembaga ekonomi bersama tetap menjaga kepercayaan dan kredibilitasnya di mata publik.
Laporan: Rudi Hartono