Mediabahri.com | Medan - Agus Halawa S.H,  salah satu Advokat Tapanuli Selatan, memandang fungsi kepolisian dalam penegakan hukum sebagai peran penting, tetapi dengan beberapa catatan.

Agus Halawa melihat kepolisian sebagai penegak hukum yang harus menjaga keseimbangan antara kepentingan negara dan kepentingan masyarakat, terutama dalam melindungi hak-hak korban dan tersangka. 

Ia juga menekankan bahwa fungsi kepolisian harus sesuai dengan prinsip-prinsip hukum dan tidak boleh bertentangan dengan hak asasi manusia, tutur Agus Halawa. 

Polisi harus menegakkan hukum secara adil dan tidak pilih kasih. Ini berarti tidak ada "mata-mata" atau perlakuan khusus terhadap siapa pun, terlepas dari latar belakang atau pengaruh mereka. 

Polisi harus menerapkan hukum secara sama rata terhadap semua orang, tanpa memandang kedudukan atau pengaruh.

Tidak boleh ada perlakuan khusus atau diskriminasi terhadap seseorang karena kedekatan atau pengaruh mereka, sehingga penegakan hukum tetap transparan dan objektif.

Penegakan hukum yang adil dan tidak pilih kasih sangat penting untuk membangun dan mempertahankan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga penegak hukum, seperti kepolisian.

Jika polisi bermain-main dengan hukum, maka kepercayaan masyarakat akan merosot dan dapat menimbulkan berbagai masalah sosial, termasuk ketidakadilan dan bahkan tindakan kekerasan.

Polisi memiliki tanggung jawab moral untuk menegakkan hukum dengan jujur dan adil, demi kepentingan bersama dan menjaga stabilitas masyarakat. 

Kita mengetahui Kepolisian Republik Indonesia (Polri) adalah "Polri Persisi" yang merupakan akronim dari "Prediktif, Responsibilitas dan Transparansi Berkeadilan" Slogan ini mengacu pada komitmen Polri untuk memberikan pelayanan yang Persisi, responsif, transparan dan berkeadilan kepada masyarakat, serta 

"Polri Untuk Masyarakat" dan Melindungi dan Melayani, ucap Agus Halawa SH.

Laporan: AZ. Tanjung