
Mediabahri.com | Jakarta — Puluhan massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Langkat (AMPL) menggelar aksi demonstrasi di depan Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri), Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (17/10/2025).
Dalam aksi tersebut, para mahasiswa dan pemuda Langkat mendesak Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo untuk segera memeriksa dan mencopot Kapolres Langkat, AKBP David Triyo Prasojo, terkait dugaan maraknya aktivitas tambang emas ilegal berkedok Galian C di Desa Empus, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kabupaten Langkat, Agung Tudio Sandi, dalam orasinya menyatakan bahwa aktivitas tambang emas yang diduga dikelola oleh PT Sumber Rezeki Alam telah menimbulkan keresahan dan mengancam keselamatan warga.
"Tambang emas berkedok Galian C ini sangat meresahkan masyarakat dan mengancam keselamatan warga Kabupaten Langkat. Kami menilai ada pembiaran dari aparat penegak hukum, sehingga aktivitas ini terus berjalan. Maka dari itu, harus segera ditutup,” tegas Agung.
Ia menambahkan, terdapat dugaan adanya praktik kebohongan publik dan penyimpangan hukum dalam aktivitas tersebut.

"Kami menduga ada kebohongan yang sengaja ditutupi. Ini jelas merugikan negara dan masyarakat Langkat. Karena itu, kami menuntut Kapolres Langkat segera dicopot karena diduga memiliki keterlibatan khusus dalam operasional PT Sumber Rezeki Alam,” tambahnya.
Senada, Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Langkat, M. Syahbana Hidayatullah, menilai bahwa kekayaan alam Langkat telah disalahgunakan oleh segelintir pihak yang hanya mementingkan keuntungan pribadi.
"Langkat memiliki potensi wisata dan sumber daya alam yang sangat besar, tapi sayangnya disalahgunakan oleh oknum untuk kepentingan pribadi, bukan untuk kesejahteraan masyarakat,” ujar Bana.
Ia juga mendesak Kapolri untuk memerintahkan jajarannya menyelidiki dugaan kerja sama tidak prosedural antara aparat kepolisian dan pihak perusahaan tambang.
"Kami meminta Kapolri untuk memeriksa dan menyelidiki Kapolres Langkat serta PT Sumber Rezeki Alam atas dugaan adanya kerja sama yang melanggar hukum dalam aktivitas tambang emas berkedok Galian C tersebut,” pungkasnya.

Selain berorasi, para demonstran juga menyerahkan petisi resmi yang dipimpin oleh Koordinator Lapangan Agung Permana, berisi tiga tuntutan utama:
1. Mendesak Kapolri melalui Bareskrim Polri untuk memeriksa, menutup, dan menyita PT Sumber Rezeki Alam yang dinilai luput dari pengawasan Polres Langkat dan Polda Sumut.
2. Mendesak Kapolri melalui SSDM Polri untuk mencopot Kapolres Langkat karena dinilai gagal menjaga sumber daya alam di wilayah hukumnya.
3. Mendesak Kapolri melalui Divisi Propam Polri untuk memeriksa personel kepolisian yang diduga menjadi “backing” aktivitas tambang ilegal tersebut.
Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Langkat menegaskan bahwa aksi di depan Mabes Polri ini merupakan bentuk keprihatinan sekaligus ujian bagi komitmen Polri dalam menjalankan reformasi dan penegakan hukum yang bersih.
"Kami berharap Kapolri mendengar suara mahasiswa dan pemuda Langkat. Ini bukan hanya soal tambang, tapi soal marwah hukum dan keadilan bagi rakyat,” tutup Agung.
Mediabahri.com
Editor: Zulkarnain Idrus
