Mediabahri.com | Sumatera Utara – Kasat Lantas Polres Asahan, AKP Jonni F.H. Sinaga, S.H., kembali menegaskan kepada seluruh masyarakat agar tidak tergiur menggunakan jasa calo dalam proses pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM). Pernyataan ini disampaikan secara tegas pada Jumat, 17 Oktober 2025.
“Kalau masyarakat memakai jasa calo, Satlantas Polres Asahan tidak bertanggung jawab atas segala risiko yang muncul. SIM itu bukan sekadar kartu identitas, tapi bukti kompetensi. Harus lulus ujian teori dan praktik,” ujar AKP Jonni.
Kasat Lantas menekankan, penggunaan calo tidak hanya melanggar aturan internal, tetapi juga berpotensi membahayakan keselamatan di jalan karena pemegang SIM yang didapat secara tidak sah mungkin belum memiliki kemampuan mengemudi yang benar.
Pembuatan SIM sendiri diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 2020 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang berlaku di Polri. Pemohon wajib mengikuti prosedur resmi dan melengkapi seluruh persyaratan, termasuk ujian teori, praktik, tes psikologi, dan tes kesehatan.
Biaya resmi pembuatan SIM 2025:
SIM A: Rp 120.000
SIM B I: Rp 120.000
SIM B II: Rp 120.000
SIM C: Rp 100.000
SIM C I: Rp 100.000
SIM C II: Rp 100.000
SIM D: Rp 50.000
SIM D I: Rp 50.000
(Belum termasuk biaya tes psikologi, kesehatan, dan asuransi yang dipungut langsung oleh dokter atau psikolog sesuai ketentuan ST/2387/X/YAN.1.1./2022.)
AKP Jonni menegaskan, petugas pelayanan SIM dilarang menyalahgunakan proses pemeriksaan kesehatan untuk melakukan pungutan biaya tambahan, baik langsung maupun tidak langsung.
Kasat Lantas Polres Asahan juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam menegakkan budaya tertib berlalu lintas yang aman dan sesuai aturan. “Mari bersama-sama kita wujudkan masyarakat yang disiplin, tidak tergoda calo, dan menjunjung tinggi keselamatan di jalan,” pungkasnya.
Mhd. Zulfahri Tanjung
Editor: Zoel Idrus
