Arogan! Sopir Mobil Pelayanan Gizi Pemerintah Keroyok Pengemudi Angkot di Deli Tua, Ngaku: "Ini Mobil Negara!"

Redaksi Media Bahri
0
Mediabahri.com | Medan — Aksi brutal dan arogan ditunjukkan oleh sopir Mobil Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pertapahan Lubuk Pakam, yang bersama beberapa rekannya menganiaya seorang pengemudi angkot bernama Alexander Tarigan, warga Deli Tua, pada Rabu (8/10/2025) sore.

Peristiwa memalukan yang mencoreng citra aparatur pelayanan publik itu terjadi di Gang Pahlawan, Kelurahan Kedai Durian, Kecamatan Delitua, sekitar pukul 18.00 WIB.

Kronologinya, sekitar pukul 17.40 WIB, Alexander yang mengemudikan angkot Nitra A15 melintas di Jalan Besar Deli Tua, tepat di depan Perumahan Mercy. Saat hendak memotong laju mobil SPPG, sopir mobil tersebut justru tidak mau mengalah dan malah menyerempet angkot hingga kaca spion dan bemper depan sebelah kiri lecet.

Alih-alih berhenti dan meminta maaf, sopir SPPG itu justru kabur dengan kecepatan tinggi. Merasa dirugikan, Alexander pun mengejar hingga ke kawasan Gang Pahlawan. Di lokasi itu, Alexander turun untuk meminta pertanggungjawaban. Namun, bukannya penyelesaian damai yang didapat, Alexander malah dijebak.

Sopir SPPG mengajaknya masuk ke dalam gang dengan alasan rumahnya berada di sana. Begitu sampai, beberapa pria langsung datang memaki dan memukuli Alexander secara brutal, sementara sopir SPPG memegangi tangan korban agar tak bisa melawan.

Beruntung warga sekitar segera keluar rumah, hingga para pelaku menghentikan aksinya. Akibat pengeroyokan itu, Alexander menderita luka di wajah dan kepala.

Tak terima diperlakukan semena-mena, Alexander langsung membuat laporan ke Polsek Delitua dengan nomor LP/B/493/X/2025/SPKT/Polsek Delitua/Polrestabes Medan.

Saat diwawancarai, Alexander dengan nada kecewa mengatakan:

"Saya dipukuli tanpa alasan jelas. Sopir mobil SPPG itu sombong sekali, bilang ‘kalian nggak tahu ini mobil siapa? Ini mobil negara!’ Seolah bebas melakukan apa pun,” ujarnya geram.

Korban berharap pihak Polsek Delitua segera menangkap seluruh pelaku pengeroyokan yang telah mencoreng nama baik institusi pelayanan gizi pemerintah.

"Saya berharap semua pelaku segera ditangkap dan dihukum. Jangan karena mobil itu milik negara, lalu mereka merasa kebal hukum,” tegas Alexander penuh emosi.

Peristiwa ini menjadi tamparan keras bagi instansi terkait, yang seharusnya mengemban misi kemanusiaan, bukan malah bertindak preman di jalanan. Masyarakat kini menunggu langkah tegas Polrestabes Medan dalam menindak pelaku yang berlindung di balik embel-embel “mobil negara”.

Reporter: IG/Red
Editor: Zoel Idrus

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)

#buttons=(Lanjutkan, Go it!) #days=(20)

Terima Kasi sudah berkunjung ke Media Bahri, Info Lewat WhatSapp Hubungi Sekarang
Ok, Go it!