
Kota Langsa – Mediabahri.com | Suasana kekecewaan mendalam dirasakan oleh salah satu atlet peraih medali emas POMDA Aceh 2025, Vemansyah Simatupang. Mahasiswa Universitas Samudra (Unsam) Kota Langsa itu menilai keputusan Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia (BAPOMI) Aceh tidak adil dan sewenang-wenang karena tidak melibatkan mahasiswa maupun kampus terkait dalam proses penentuan atlet yang diberangkatkan ke ajang Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS).
“Saya sangat kecewa dengan keputusan BAPOMI Aceh. Mereka sewenang-wenang dalam mengambil keputusan pemberangkatan atlet ke POMNAS tanpa melibatkan mahasiswa peraih medali emas maupun perwakilan dari kampus,” ungkap Vemansyah kepada sejumlah wartawan di salah satu kafe Kota Langsa, Senin (8/9/2025) sekitar pukul 14.13 WIB.

Vemansyah menegaskan, dirinya adalah peraih medali emas di ajang POMDA Aceh 2025 pada cabang olahraga pencak silat. Namun, meski memiliki prestasi tersebut, ia justru tidak diberangkatkan ke tingkat nasional tanpa alasan jelas.
“Pengorbanan latihan setiap hari, menyisihkan waktu di sela-sela perkuliahan demi membawa nama Provinsi Aceh ke tingkat nasional kini sirna karena keteledoran BAPOMI Aceh,” tegasnya.
Atas keputusan tersebut, Vemansyah menuntut agar BAPOMI Aceh segera bertanggung jawab. Ia meminta agar atlet yang tidak meraih medali emas tidak diberangkatkan mewakili Aceh di POMNAS 2025. Selain itu, ia mendesak agar Ketua BAPOMI Aceh serta penanggung jawab seleksi cabang olahraga pencak silat dicopot dari jabatannya.
“Ini bentuk kekecewaan saya. Saya menuntut keadilan bagi atlet yang benar-benar berjuang dan berprestasi,” pungkasnya.
(Jihandak Belang/Pasukan Ghoib/Team Media Publik Langsa)