Jejak Mobil Pesantren: Dugaan Aset MUQ dan STIKES Hilang, Nama Wakil Rektor I IAIN Langsa Turut Diseret

Redaksi Media Bahri
0


Aceh | Mediabahri.com – Di balik kemeriahan pelantikan pejabat baru di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Langsa, muncul isu yang menyeret nama Wakil Rektor I, Amiruddin Yahya. Ia diduga masih menguasai sejumlah aset berupa kendaraan roda empat yang semestinya menjadi milik pesantren dan sekolah tinggi, bukan perorangan.


Mobil Innova Reborn: Dari Pesantren, ke Rumah Duka, hingga Hilang Jejak

Dugaan bermula dari mobil Toyota Innova Reborn bernomor polisi BL 1058, dibeli sekitar tahun 2021 saat Drs. H. M. Yunus Ibrahim, M.Pd menjabat sebagai Mudir Pesantren MUQ. Menurut sumber internal, pembelian dilakukan dengan dana kas pesantren.


Namun, pasca wafatnya almarhum, mobil tersebut diambil oleh Amiruddin Yahya dari rumah keluarga almarhum dengan dalih sebagai aset pesantren. Anehnya, tak lama kemudian nomor polisi kendaraan berubah menjadi BL 1791.


Saat proses eksekusi tahun 2023, kendaraan ini tidak ditemukan. Kini, publik kembali mencurigai karena beredar kabar bahwa sebuah Innova Reborn di lingkungan Amiruddin Yahya identik dengan mobil tersebut.


Empat Unit Lain yang “Menghilang”

Selain Innova Reborn, terdapat empat kendaraan lain yang diduga berasal dari dana pesantren MUQ maupun STIKES, namun hingga kini belum kembali ke lembaga:

  • Grand Livina BL 1253 FB, disebut dipakai seorang guru STM Langsa bernama Zulkarnain.
  • Innova BL 1814 FB, berada di tangan Risnati, mantan Ketua STIKES.
  • Avanza BL 1220 FY, dibeli pada masa kepemimpinan Mudir Alaidin.
  • Xpander Cross BL 1396 FF, juga dibeli dari dana lembaga.


Menurut sejumlah pihak, semua kendaraan tersebut seharusnya dicatat sebagai aset lembaga, bukan milik pribadi.


Tuntutan Transparansi dan Sumpah di Hadapan Ulama

Kasus ini menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Sejumlah tokoh menuntut kejelasan: jika benar kendaraan-kendaraan tersebut bukan milik lembaga, maka para pengguna diminta bersumpah di hadapan ulama sebagai bukti kejujuran.


Selain menyangkut aset, isu ini juga menyentuh soal integritas pejabat publik di lingkungan kampus Islam negeri.

“Kalau aset pesantren saja tidak bisa dijaga, bagaimana mungkin bisa menjaga amanah yang lebih besar?” ujar seorang tokoh masyarakat yang enggan disebut namanya.


Upaya Konfirmasi yang Terbatas

Wartawan Mediabahri.com mencoba mengonfirmasi langsung kepada Amiruddin Yahya melalui WhatsApp (081362xxxx54) pada Rabu, 20 Agustus 2025 pukul 12.23 WIB. Pertanyaan yang disertai foto mobil Innova Reborn itu terkirim, namun hingga kini tidak ada jawaban. Upaya menghubungi lewat panggilan telepon juga tidak mendapat respons.


Publik Menunggu Jawaban

Hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi resmi dari pihak terkait. Bayang-bayang dugaan penguasaan aset lembaga ini masih menghantui reputasi pesantren dan kampus. Publik kini menanti langkah berani dari pengurus yayasan sah, ulama, maupun aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas jejak kendaraan yang diduga dikuasai secara pribadi.


(Pasukan Ghoib/Team YARA Langsa)
Redaksi: Mediabahri.com



Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)

#buttons=(Lanjutkan, Go it!) #days=(20)

Terima Kasi sudah berkunjung ke Media Bahri, Info Lewat WhatSapp Hubungi Sekarang
Ok, Go it!