Dede Gustian Beberkan Mobil Milik Yayasan Bustanul Ulum: Belum Dikembalikan Oleh WR I IAIN Langsa

Redaksi Media Bahri
0


Aceh – Mediabahri.com | Polemik dugaan penguasaan aset lembaga pendidikan Islam kembali menyeruak di Langsa, Aceh. Kali ini, nama Wakil Rektor I IAIN Langsa, Dr. Amiruddin Yahya, M.A., terseret dalam persoalan mobil milik Yayasan Dayah Bustanul Ulum yang hingga kini belum dikembalikan.


Sekretaris Yayasan Dayah Bustanul Ulum, Dede Gustian, S.Pd.I, S.H, M.S, kepada wartawan pada Rabu (20/8/2025) mengungkapkan bahwa sejumlah kendaraan roda empat yang dibeli dari dana Pesantren Ma’had Ulumuddin Qur’aniyah (MUQ) dan STIKES Langsa tidak lagi tercatat di yayasan, melainkan dikuasai oleh pihak-pihak tertentu.


Innova Reborn Hilang Jejak

Salah satu aset yang dipersoalkan adalah Toyota Innova Reborn dengan nomor polisi awal BL 1058. Mobil tersebut dibeli pada 2021 oleh almarhum Drs. H. M. Yunus Ibrahim, M.Pd saat menjabat Mudir MUQ.


Pasca wafatnya almarhum, kendaraan itu diambil oleh Amiruddin Yahya dengan alasan sebagai aset pesantren. Namun, belakangan plat nomor kendaraan berubah menjadi BL 1791 FB. Saat proses eksekusi pada 2023, mobil tersebut tidak lagi ditemukan.


Kini publik mencurigai keberadaan sebuah Innova Reborn yang diduga kuat berada di tangan Amiruddin Yahya.


Empat Unit Kendaraan Lain Masih Tersangkut

Selain Innova Reborn, empat unit kendaraan lain yang dibeli dari dana lembaga juga disebut belum kembali ke yayasan, antara lain:

  • Grand Livina BL 1253 FB – digunakan oleh Zulkarnain (guru STM Langsa).
  • Innova BL 1814 FB – dipakai Risnati (mantan Ketua STIKES).
  • Avanza BL 1220 FY – dibeli pada masa kepemimpinan Mudir Alaidin.
  • Xpander Cross BL 1396 FF – disebut-sebut juga dari dana lembaga.


“Mobil-mobil itu seharusnya dicatat sebagai aset lembaga pendidikan, bukan dikuasai individu. Kalau memang bukan dari dana pesantren MUQ dan STIKES, kami minta pihak-pihak terkait bersumpah di hadapan ulama,” tegas Dede Gustian.


Integritas Pejabat Kampus Dipertaruhkan

Dede menilai kasus ini bukan hanya soal aset, melainkan juga menyangkut moralitas pejabat publik di lingkungan IAIN Langsa.


“Kalau aset pesantren saja tidak bisa dijaga, bagaimana mungkin bisa menjaga amanah yang lebih besar? Jabatan wakil rektor I itu bukan sekadar administrasi, tetapi juga soal keteladanan moral,” ujar Dede.


Ia mendesak agar kasus ini segera diluruskan demi menjaga kepercayaan publik terhadap lembaga pendidikan Islam di Aceh.


Publik Menanti Klarifikasi

Hingga berita ini diterbitkan, pihak Dr. Amiruddin Yahya belum memberikan klarifikasi resmi. Upaya konfirmasi wartawan melalui sambungan telepon seluler pada Rabu (20/8/2025) pukul 13.14 WIB tidak berhasil, meski ponselnya berdering.


Pesan WhatsApp yang dikirim redaksi juga telah terbaca (centang biru), namun tidak dibalas hingga berita ini diturunkan sekitar pukul 17.00 WIB.


Publik kini menanti langkah tegas dari yayasan, ulama, maupun aparat hukum untuk menelusuri keberadaan aset lembaga yang diduga masih dikuasai secara pribadi.


Redaksi tetap membuka ruang hak jawab bagi Dr. Amiruddin Yahya maupun pihak IAIN Langsa atas tudingan yang disampaikan oleh Yayasan Bustanul Ulum.

Redaksi: Mediabahri.com



Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)

#buttons=(Lanjutkan, Go it!) #days=(20)

Terima Kasi sudah berkunjung ke Media Bahri, Info Lewat WhatSapp Hubungi Sekarang
Ok, Go it!