Bogor – Mediabahri.com | Minggu, 31 Agustus 2025 - Presiden Prabowo Subianto menerima sejumlah pimpinan dan sekretaris jenderal organisasi masyarakat (ormas) Islam Indonesia di kediamannya di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/8/2025). Pertemuan yang berlangsung akrab tersebut menjadi ruang dialog terbuka mengenai persatuan bangsa dan tantangan yang dihadapi Indonesia ke depan.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf, menyampaikan bahwa forum ini memberikan kesempatan bagi ormas Islam untuk berdiskusi langsung dengan Presiden. Ia menegaskan, pertemuan membahas persoalan bangsa secara menyeluruh, termasuk pentingnya kerja sama dalam menghadapi berbagai tantangan.
“Kami bersepakat untuk bersama-sama, bahu-membahu mengajak masyarakat supaya lebih tenang. Insyaallah bersama Presiden Prabowo Subianto, di bawah pemerintahannya dan dukungan para pemimpin umat, kita bisa mengatasi tantangan bangsa ini,” ujar Yahya.
Yahya berharap pertemuan ini tidak berhenti sebagai dialog awal, melainkan ditindaklanjuti dengan pertemuan lanjutan yang menghasilkan kesepakatan strategis antara Presiden dan ormas Islam.
Senada, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir, menekankan pentingnya menjaga persatuan bangsa. Ia mengapresiasi sikap terbuka Presiden dalam menerima masukan.
“Pak Presiden begitu terbuka, dan kami sepakat bahwa ormas Islam memiliki sejarah panjang dalam kemerdekaan dan pembangunan bangsa. Persatuan, keutuhan, dan masa depan Indonesia adalah amanah yang harus kita jaga bersama,” kata Haedar.
Lebih lanjut, Haedar menyoroti pentingnya demokrasi yang sehat.
“Demokrasi harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan keadaban, serta dijauhkan dari praktik yang berpotensi menimbulkan kekerasan maupun meruntuhkan persatuan bangsa,” tambahnya.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden turut didampingi Ketua MPR Ahmad Muzani, sejumlah menteri, dan wakil menteri Kabinet Merah Putih.
Adapun sejumlah tokoh ormas Islam yang hadir, di antaranya:
- Ketum Dewan Dakwah, Adian Husaini
- Ketum AQL, Bachtiar Nasir
- Ketum Mathalul Anwar, Embay Mulya Syarief
- Ketum Al-Irsyad Al-Islamiyah, Faisol Nasar Madi
- Presiden Syarikat Islam, Hamdan Zoelva
- Ketum PP Persatuan Islam, Jeje Zainuddin
- Ketum Al Wasliyah, Masyhuril Khamis
- Ketum Wahdah Islamiyah, Muhammad Zaitun Rasmin
- Ketum Hidayatullah, Nashirul Haq Marling
- Ketum PUI, Raizal Arifin
- Ketum PERTI, Syarfi Hutauruk
- Ketum KBPII, Nasrullah
- serta jajaran sekjen dari masing-masing organisasi.
Pertemuan ini menjadi sinyal penting upaya pemerintah menggandeng kekuatan masyarakat sipil, khususnya ormas Islam, dalam menjaga stabilitas dan membangun kesepahaman demi masa depan Indonesia yang lebih kuat dan bersatu.
(BPMI Setpres/Redaksi Mediabahri.com)
