Tanah Karo | Mediabahri.com — Aroma busuk perjudian dan narkoba semakin menyengat dari Desa Sinaman, Kecamatan Barus Jahe, Kabupaten Karo. Judi dadu dan tembak ikan beroperasi bebas, bahkan disinyalir dikawal langsung oleh oknum aparat. Lebih mengejutkan, Kapolres Tanah Karo dan Kapolsek Barus Jahe diduga kuat tutup mata atau bahkan terlibat langsung dalam pembiaran sistematis ini.
Investigasi tim Mediabahri.com mengungkap bahwa praktik perjudian itu disamarkan sebagai kegiatan "pesta tahunan" yang konon disetujui pemerintah dan aparat. Namun di balik topeng budaya, tersembunyi mesin perjudian dan peredaran narkoba jenis sabu yang kian merusak moral masyarakat.
“Mereka berdalih kerja tahun. Tapi semua orang tahu itu cuma kedok. Yang terjadi adalah judi dan narkoba merajalela. Polisi tahu, tapi diam,” kata salah satu warga yang ketakutan untuk menyebutkan identitasnya.
Warga menyebut nama DANRU dan JEKS sebagai pengelola utama lokasi perjudian. Keduanya diduga memiliki kedekatan khusus dengan oknum di jajaran Polres Tanah Karo. Situasi ini membuat warga makin kehilangan kepercayaan terhadap institusi penegak hukum.
Kapolsek Barus Jahe Bungkam — Warga Minta Dicopot!
Saat dikonfirmasi, Kapolsek Barus Jahe, AKP Bonar Hamonangan Pohan, SH, memilih bungkam, tidak memberikan satu pun jawaban atas tudingan praktik perjudian di wilayahnya. Sikap ini semakin memancing kemarahan publik dan memunculkan desakan keras agar ia segera dicopot dari jabatannya.
“Kalau Kapolsek diam, itu artinya dia tahu. Dan kalau tahu tapi tak bertindak, dia harus bertanggung jawab. Copot sekarang juga!” tegas salah satu tokoh masyarakat Sinaman.
Padahal, secara hukum, Pasal 303 KUHP dan UU No. 7 Tahun 1974 tentang Penertiban Perjudian dengan tegas menyatakan bahwa pelaku perjudian bisa dijerat pidana penjara maksimal 10 tahun. Namun mengapa hukum seolah lumpuh di bawah kekuasaan seragam?
Polda Sumut dan Mabes Polri Jangan Jadi Penonton
Situasi ini adalah alarm keras bagi Polda Sumut dan Mabes Polri. Jika tidak segera turun tangan, mencopot Kapolsek Barus Jahe dan menyelidiki dugaan keterlibatan Kapolres Tanah Karo, maka institusi Polri akan kehilangan muka dan kredibilitas di mata publik.
“Kami sudah muak. Kalau polisi tak bisa membersihkan internalnya, jangan salahkan rakyat kalau nanti turun ke jalan!” ujar aktivis pemuda Karo kepada Polisi.Mediabahri.com.
Judi dan narkoba bukan sekadar pelanggaran hukum—mereka adalah penghancur masa depan bangsa. Dan jika aparat malah menjadi pelindungnya, maka rakyat berhak marah dan menuntut keadilan.
Reporter: Budiman. S
Editor: Redaksi Mediabahri
Mediabahri.com — Suara Kebenaran, Tegas Tanpa Kompromi