Prof. Dr. Sutan Nasomal Desak Presiden: Para Menteri Harus Turun Tangan Atasi Krisis Ekonomi!

Zulkarnaen_idrus
0


Jakarta, mediabahri.com — Sorotan tajam datang dari Prof. Dr. KH Sutan Nasomal, SH, MH, seorang pakar hukum pidana internasional sekaligus ekonom nasional, yang mengkritik keras stagnasi ekonomi yang kian meresahkan masyarakat bawah, khususnya para pelaku usaha di pasar tradisional dan modern.


Menurutnya, Presiden RI Jenderal (Purn) H. Prabowo Subianto harus segera memerintahkan seluruh menteri, khususnya bidang ekonomi, untuk turun langsung ke lapangan melihat kondisi nyata rakyat kecil. “Jangan hanya duduk di balik meja, rakyat sudah megap-megap, pasar-pasar sepi, kios tutup, pedagang bangkrut. Apa lagi yang ditunggu?” tegasnya.


Pasar Tradisional Jatinegara Nyaris Mati, Pedagang Rugi Besar

Keluhan nyata datang dari para pedagang Pasar Rawa Bening, Jatinegara, Jakarta Timur. Mereka menyampaikan kepada mediabahri.com bahwa saat ini usaha mereka mengalami pukulan keras akibat anjloknya daya beli masyarakat. Kios-kios yang dulunya ramai kini sunyi tak berpengunjung. Banyak yang memilih menutup lapak karena tak sanggup lagi menanggung kerugian.


“Dulu saya punya 10 kios di berbagai pasar. Sekarang satu pun susah bertahan. Daya beli ambruk, penghasilan hancur,” ujar salah satu pedagang.


Para pelaku usaha ini menyebut penyebab utamanya adalah merajalelanya perdagangan online yang tidak terkontrol. Barang serupa dijual jauh lebih murah secara daring, bahkan diantar langsung ke rumah konsumen. “Contoh saja, harga pulpen di pasar Rp5.000, di online cuma Rp2.000. Gimana kami bisa bersaing?” keluh mereka.


Program Ratusan Triliun Tak Berdampak pada Rakyat

Meski pemerintah mengklaim telah menggulirkan 11 program strategis dengan total anggaran Rp446,24 triliun tahun ini, namun Prof. Sutan menyebut hal itu tidak terasa di lapangan. “Anggaran besar, tapi tidak tepat sasaran. Masyarakat kelas menengah ke bawah tak tersentuh. Bahkan kelas atas pun enggan menggerakkan uangnya. Uang mereka justru parkir di bank-bank luar negeri,” jelasnya.


Ia juga menyinggung ketidakmampuan pemerintah mengatur dan mengenakan pajak secara adil terhadap e-commerce. “Selama tidak ada keadilan regulasi dan pajak di antara perdagangan offline dan online, maka pasar tradisional dan UMKM akan terus mati pelan-pelan.”


Desakan Serius untuk Presiden dan Kabinet

Sebagai Presiden Partai Oposisi Merdeka, Jenderal Kompii, sekaligus pengasuh Ponpes Ass Saqwa Plus Jakarta, Prof. Sutan menyerukan agar Presiden Prabowo membersihkan “gerbong” pemerintahannya dari orang-orang lama yang dianggapnya sudah “kotor” di mata dunia usaha internasional.


“Kita butuh pembaruan serius. Bukan hanya nama-nama lama yang hanya memperbesar citra, tapi tidak punya dampak pada realitas ekonomi rakyat,” tambahnya.


Prof. Sutan juga menuntut agar pemerintah:

  • Turun langsung ke pasar-pasar tradisional dan modern.
  • Menyediakan program pinjaman lunak dengan bunga rendah bagi pedagang.
  • Membuka dialog terbuka antara menteri ekonomi dan pelaku usaha kecil.
  • Membuat regulasi tegas untuk menertibkan perdagangan online yang merusak pasar domestik.
  • Mendorong perdagangan rakyat agar dapat menembus pasar internasional.


“Kalau Paru-Paru Ekonomi Rakyat Pecah, Negara Bisa Runtuh”

Mengakhiri pernyataannya, Prof. Sutan mengingatkan bahwa jika rakyat kecil terus jatuh miskin, kios-kios habis dijual, pengangguran meningkat, maka bangsa ini sedang menuju jurang kehancuran.


“Pengangguran dan kebangkrutan adalah penghancur negara besar. Jangan tunggu sampai semuanya terlambat,” tegasnya.



Narasumber:
Prof. Dr. KH Sutan Nasomal, SH, MH
Pakar Hukum Internasional – Ekonom Nasional
Presiden Partai Oposisi Merdeka
Jenderal Kompii – Pengasuh Ponpes ASS SAQWA PLUS Jakarta
📞 0811-8419-260

Tags

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)

#buttons=(Lanjutkan, Go it!) #days=(20)

Terima Kasi sudah berkunjung ke Media Bahri, Info Lewat WhatSapp Hubungi Sekarang
Ok, Go it!