BANYUWANGI – mediabahri.com |™Hari Raya Idul Adha 1446 H menjadi momentum penuh makna bagi para warga binaan Lapas Kelas IIA Banyuwangi. Meski hidup di balik jeruji, semangat berkurban dan beribadah tidak surut. Jumat (6/6), mereka menggelar sholat Idul Adha dan menyembelih hewan kurban dalam suasana yang sarat hikmah dan kebersamaan.
Sholat Id digelar khidmat di Lapangan Tenis Blok Timur Lapas. Lantunan takbir menggema, menyatukan para narapidana dalam nuansa spiritual yang sejenak menghapus sekat-sekat pengasingan. Seusai sholat, prosesi penyembelihan hewan kurban dilanjutkan di area brandgang, dengan partisipasi aktif warga binaan.
Kalapas Banyuwangi, I Wayan Nurasta Wibawa, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremoni, tetapi bagian dari pembinaan rohani yang bermakna dalam.
“Meskipun berada di balik jeruji, warga binaan juga memiliki hak untuk melaksanakan ibadah dan merayakan hari raya. Ini adalah bentuk penguatan nilai spiritual dan sosial,” tegas Wayan.
Tahun ini, Lapas Banyuwangi berhasil menghimpun 17 ekor hewan kurban, terdiri dari 3 ekor sapi dan 14 ekor kambing. Hewan-hewan ini berasal dari sumbangan berbagai instansi, mitra Lapas, masyarakat sekitar, bahkan dari warga binaan sendiri. Sebuah bukti nyata bahwa dinding penjara tak membatasi empati dan kepedulian sosial.
Wayan menambahkan, daging kurban akan dibagikan kepada seluruh warga binaan, baik dalam bentuk mentah maupun olahan seperti sate, agar setiap orang dapat menikmati hidangan khas Idul Adha dengan rasa bahagia.
“Dengan rasa syukur, mereka akan lebih tenang menjalani masa pidana. Harapannya, semangat ini mendorong mereka untuk menjalani pembinaan dengan lebih baik,” ujarnya penuh harap.
Perayaan Idul Adha di Lapas Banyuwangi menjadi potret nyata bahwa bahkan dalam ruang terbatasi, nilai-nilai keimanan dan kemanusiaan tetap bisa tumbuh dan menyala. Di balik pagar besi, masih ada harapan dan kehangatan yang menyatu dalam semangat kurban.
Laporan: Eny