Mediabahri.com | Binjai – Di tengah mandeknya penanganan kasus ancaman senjata api yang bikin publik geram, aksi “ngeles” dan gaya sinis Kasat Reskrim Polres Binjai, Iptu Rino Heriyanto, justru menyulut api kemarahan mahasiswa dan keluarga korban. Tak main-main, namanya kini jadi target utama tuntutan pencopotan.
Pasalnya, Iptu Rino kedapatan melontarkan komentar yang dinilai “mengundang ribut” saat korban kasus ancaman, Zakaria, diperiksa di Polres Binjai. Bukannya memberi jaminan hukum, sang Kasat malah berseloroh, “kok gak jadi demonya?” — seolah-olah unjuk rasa hanya hiburan sore hari.
“Bayangkan, sudah kami tahan diri, berharap hukum berjalan. Tapi yang kami dapat justru tantangan dari aparat yang harusnya jadi pelindung masyarakat. Ya sudah, kami layani!” kata Koordinator Aksi, Ade Rinaldy Tanjung, dengan nada geram, Senin (5/5/2025).
Ade menegaskan, pernyataan Kasat Reskrim tersebut menjadi bahan bakar utama aksi mahasiswa hari ini. “Kami bukan datang untuk lucu-lucuan, Pak Rino. Ini soal nyawa dan keadilan,” tegasnya.
Kasus ini bermula dari laporan Zakaria yang diancam menggunakan pistol pada Januari 2025. Tapi hingga kini, pelaku masih bebas berkeliaran, entah karena hebat atau karena dianggap tidak penting. Bahkan, Kanit Reskrim Polsek Sei Bingai sempat menyebut senjata itu “cuma mainan”—klaim yang dengan mudah dibantah video viral yang menunjukkan si pelaku tengah mengisi peluru ke dalam pistol.
“Kalau pistol mainan bisa diisi peluru, barangkali Polsek harus studi banding ke toko mainan,” sindir Ade tajam.
Sementara itu, Kabag. Ops. Polres Binjai Kompol Kusnadi, didampingi si Kasat yang kini jadi sorotan, buru-buru janji akan menindaklanjuti kasus tersebut dalam “paling lama besok.” Janji yang entah ke berapa.
Publik kini menanti: apakah langkah serius akan diambil, atau lagi-lagi hanya akan berakhir di tumpukan arsip dengan stempel “dalam proses”?
Dan hingga berita ini tayang, Iptu Rino masih memilih diam. Mungkin sedang menyiapkan candaan baru. (Red)