Mediabahri.com | Medan – Aktivis sosial Kota Medan, Muhammad Zulfahri Tanjung, menyerukan kepada Kasat Lantas Polrestabes Medan, AKBP I Made Parwita, S.H., S.I.K., agar bersikap adil dan tidak tebang pilih dalam melakukan penindakan terhadap pelanggaran lalu lintas di Kota Medan.
Dalam pernyataannya, Tanjung menyoroti maraknya pelanggaran lalu lintas yang diduga dilakukan oleh keluarga aparat penegak hukum. Ia menilai hal ini bisa menciptakan persepsi negatif di tengah masyarakat.
"Sering kita lihat pelanggaran lalu lintas di Medan dilakukan oleh mereka yang memiliki hubungan dengan aparat. Ini menimbulkan tanda tanya di masyarakat, mengapa mereka seakan-akan kebal hukum," ujar Tanjung.
Ia menekankan pentingnya netralitas dalam pelaksanaan tugas kepolisian, terutama di bidang penegakan aturan lalu lintas. Menurutnya, jika ketidakadilan terus terjadi, masyarakat bisa kehilangan kepercayaan terhadap institusi kepolisian.
"Kalau hukum hanya berlaku untuk rakyat biasa, maka akan muncul perdebatan saat penilangan. Masyarakat bisa bertanya, kenapa keluarga aparat bisa lolos?" tambahnya.
Sebagai pegiat sosial, Tanjung juga mengingatkan bahwa Medan merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia. Oleh karena itu, ia menilai penting untuk menjadikan Medan sebagai contoh kota yang tertib berlalu lintas.
"Bagaimana Kota Medan bisa tertib kalau tidak ada keteladanan dari aparat hukum? Kalau tidak mampu wujudkan itu, saya minta Kasat Lantas mundur saja dari jabatannya. Masyarakat tidak butuh pencitraan, tapi kerja nyata," tegas Tanjung.
Ia juga mengungkapkan kekhawatirannya terhadap profesionalisme petugas di lapangan yang kerap mendapat intervensi dari oknum berpangkat lebih tinggi. Hal ini, menurutnya, melemahkan proses penindakan hukum yang seharusnya berjalan objektif.
"Kami akan terus mengawasi kinerja Satlantas Polrestabes Medan. Jangan sampai ada permainan atau intervensi dalam pelaksanaan tugas. Semua pelanggar harus diperlakukan sama di depan hukum," tutupnya.
Laporan: AZ.Tanjung