Langkat - MEDIABAHRI.com | Polemik perobohan miniatur Ka'bah di halaman Masjid Al Ilham, Desa Gohor Lama, Kabupaten Langkat, kembali mencuat. Janji manis Manajer PT LNK Kebun Gohor Lama, Triyono, untuk membangun ulang miniatur suci tersebut hingga kini belum juga terealisasi, memicu kekecewaan di tengah umat Islam setempat.
Ketua DPD AMPI Kabupaten Langkat, Bung Zaid Lubis, menyoroti sikap pihak perusahaan yang dinilai tidak menghormati komitmen yang telah disampaikan dalam beberapa kali mediasi bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Langkat.
"Sudah beberapa kali dilakukan mediasi, bahkan difasilitasi langsung oleh MUI Langkat. Tapi sampai sekarang, belum ada realisasi dari pihak Kepong untuk membangun kembali miniatur Ka'bah yang mereka robohkan," ujar Bung Zaid, Senin (14/4/2025) di Stabat.
Zaid menyebut, saat dirinya mengecek langsung ke lokasi masjid sembari menunaikan salat Ashar, tidak terlihat tanda-tanda pembangunan kembali dilakukan. Jamaah masjid pun, kata dia, turut mengeluhkan hal yang sama.
"Saat pertemuan yang digelar di kantor PT LNK Gohor Lama beberapa waktu lalu, dihadiri oleh manajemen perusahaan, perwakilan ormas Islam se-Kecamatan Wampu, Polsek Stabat, pemerintah desa, dan jamaah masjid. Saat itu, pihak LNK berjanji akan membangun ulang. Tapi mana buktinya?" tegasnya.
Zaid menilai, sikap abai PT LNK, perusahaan milik asing asal Malaysia tersebut, mencederai perasaan umat Islam dan melecehkan lembaga MUI Langkat yang telah bersusah payah memediasi permasalahan ini.
“Miniatur Ka'bah itu simbol sakral bagi umat Islam. Apalagi itu dibangun dari hasil infaq jamaah. Jika perusahaan sengaja mengabaikannya, artinya bukan hanya umat Islam yang mereka remehkan, tapi juga marwah MUI Langkat,” katanya.
Ia pun mengimbau agar umat dan seluruh ormas Islam di Langkat bersatu untuk mendesak PT LNK menepati janjinya. "Kalau perlu, kita bergerak bersama. Ini bukan hanya soal bangunan, tapi soal harga diri umat," serunya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi mengenai tudingan ingkar janji, Manajer PT LNK, Triyono, belum memberikan tanggapan.
Ketua MUI Langkat, Ustadz Zulkifli Ahmad Dian, membenarkan bahwa pihaknya sempat memfasilitasi mediasi antara perusahaan dan masyarakat. Ia menyebut, saat itu perwakilan PT LNK, yakni Ustadz Irfan Yusuf alias Ustadz Rahul, berjanji untuk membangun kembali miniatur Ka'bah tersebut.
"Silakan tanyakan ke pihak LNK atau Ustadz Rahul, bagaimana tindak lanjutnya. Karena miniatur itu dibangun dari dana umat. Ini menjadi tanggung jawab moral, baik bagi BKM masjid maupun perusahaan," tegasnya.
Meski demikian, Ustadz Zulkifli mengimbau warga agar menahan diri dan tidak melakukan aksi pengerahan massa.
"Kalau bisa, kita hindari hal-hal seperti itu. Alangkah baiknya semua dibicarakan secara baik-baik dan penuh hikmah," ujarnya.
Sebagai catatan, tindakan perusahaan yang mengabaikan komitmen dan hasil mediasi dengan MUI Langkat dianggap sebagai bentuk penghinaan terhadap simbol keagamaan dan tokoh umat Islam. MUI pun mengingatkan, agar PT LNK tidak terus-menerus menutup mata atas persoalan ini demi menjaga harmoni antar masyarakat.
(Laporan: Rudy Hartono | Editor: Tim Redaksi)