China Keluarkan Peringatan Keras Terkait Negosiasi Tarif Baru, Isyaratkan Balasan bagi Negara Pendukung Kebijakan Trump

Zulkarnaen_idrus
0


Beijing, 21 April 2025 —  MEDIABAHRI.com | Ketegangan dalam hubungan perdagangan internasional kembali mencuat setelah pemerintah Republik Rakyat Tiongkok mengeluarkan peringatan tegas kepada negara-negara yang tengah menjalin negosiasi tarif baru dengan Amerika Serikat, khususnya apabila kebijakan tersebut selaras dengan strategi proteksionisme yang diusung mantan Presiden AS, Donald Trump.


Melalui pernyataan resmi yang dirilis oleh Kementerian Perdagangan Tiongkok, Beijing menegaskan bahwa pihaknya tidak akan tinggal diam terhadap tindakan negara mana pun yang secara eksplisit mendukung penerapan tarif yang bersifat diskriminatif terhadap produk asal Tiongkok.


"Kami akan mengambil langkah-langkah balasan yang diperlukan terhadap pihak mana pun yang secara aktif mendukung kebijakan tarif diskriminatif terhadap Tiongkok," demikian pernyataan tersebut.


Pernyataan ini disampaikan di tengah meningkatnya spekulasi mengenai potensi kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih pada pemilihan presiden AS mendatang. Trump sebelumnya telah mengindikasikan niatnya untuk kembali menerapkan tarif impor tinggi, bahkan hingga mencapai 60 persen terhadap berbagai produk asal Tiongkok.


Sejumlah negara dilaporkan telah mulai menjalin komunikasi informal dengan tim kampanye Trump sebagai langkah antisipatif guna mengamankan kepentingan perdagangan mereka, apabila skenario tersebut benar-benar terwujud. Namun, Beijing memandang pendekatan tersebut sebagai bentuk ancaman terhadap prinsip perdagangan global yang adil dan terbuka.


Pemerintah Tiongkok juga memperingatkan bahwa negara-negara yang mengambil sikap ambigu atau berusaha “bermain di dua kaki” dalam isu ini, berpotensi menghadapi konsekuensi diplomatik maupun ekonomi yang serius.


Sikap tegas yang ditunjukkan oleh Beijing ini mendapat perhatian luas dari berbagai kalangan, baik di media sosial maupun di forum-forum ekonomi internasional. Para analis menilai, eskalasi konflik dagang antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia tersebut dapat membawa dampak besar terhadap stabilitas perekonomian global serta mengganggu rantai pasok internasional. (Red)

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)

#buttons=(Lanjutkan, Go it!) #days=(20)

Terima Kasi sudah berkunjung ke Media Bahri, Info Lewat WhatSapp Hubungi Sekarang
Ok, Go it!